Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
Selasa, 20 Desember 2011

10 Tricks for you to Learning Effective

0 komentar

Some might believe that success in learning comes into its own. Nothing wrong with it, when there is success in his studies, but he did not look very hard effort. However, most students actually achieve success by developing and applying effective study habits? Well, 10 the following trick might be a guide for you who is looking for the best way of learning.

1. Do not try to impose learn in one session

Typically, successful students always take the time to study shorter and rarely impose studied thoroughly in one or two sessions. The key, learn to be consistent and do on a regular basis even in a short time.

2. Plan when you will learn

If you want to succeed in learning, draw up a schedule with specific times during the week. And try to be assertive with the schedule that you have created. Those who studied sporadically, usually do not perform as well as students who have set the time to study the discipline.

3. Learn at the same time

Not only is important to plan a schedule of when to learn, but, you also learn to be consistent with the routine of daily learning. When you learn at the same time every day and every week, then it will become a routine part of your life. Mentally and emotionally, you'll be better prepared during study sessions arrive and certainly more productive.

4. Each learning activity should have a specific purpose

Assuming a simple learning without a clear direction will not be effective. You need to know clearly what you need in every learning opportunity. Before starting to learn, set the goal of learning what you do. This will support the overall academic goals.

5. Never put off learning

It is very easy to cancel a general study sessions you had planned because it is not interested in the field of study, or you have other things to do, or because a given task is very difficult to do.

Students who had not been put off time to learn. If you do, your learning becomes ineffective and you will not get what it needs. The delay would also cause chaos and become the number one cause of failure.

6. Start with the most difficult lessons

Tasks or the hardest lesson will take some effort, mental, and the greatest energy. You should start with this. Once you can resolve the most serious task, it will be easier to finish the rest. Believe it or not, starting with the most difficult job will bring a huge increase for the effectiveness of study sessions and your academic performance.

7. Always review your notes before starting work on the task

Thing is for sure, before you can review the records you have, then you must have a note. Make sure that you always make a good record during the class. Before starting any study sessions and the main tasks to be completed, make sure you know how to do it correctly.

8. Make sure there is no interference during learning

Find a safe place to learn from the disorder. When you are distracted while learning then it would break the concentration and learning activities become ineffective.

9. Take advantage of study groups with effective

Ever heard the saying, "Two heads are better than one head". This saying may be true to be applied in learning activities. Learning in groups will bring a number of advantages, among others, get help from other students when you are struggling to understand a concept, complete tasks more quickly, and share knowledge with other students who will help them and yourself to internalize the problem. However, the study group will be ineffective when group members are not structured and minimal preparation.

10. Review notes, tasks, and other materials every weekend

Students who are successful are usually always reviewing what they learned during the week in every weekend. This will make them better prepared to continue learning new concepts in the next week.

Rest assured, when applying these tricks in learning will bring changes and a significant increase in the academic record and success of your studies. The key, do not despair!

SOURCE
Continue reading →
Kamis, 15 Desember 2011

Saluran YouTube Khusus untuk Dunia Pendidikan

0 komentar


YouTube mencoba menyesuaikan diri dengan dunia pendidikan melalui layanan YouTube for School.
Situs video sharing ini telah menyediakan YouTube Edu, sebuah situs yang didedikasikan untuk konten pendidikan dan bisa digunakan untuk bahan ajar di kelas. Selama ini, banyak sekolah yang memblokir YouTube karena dianggap terlalu banyak konten video negatif. Dengan layanan YouTube for School, pihak sekolah bisa mengaktifkan akses ke YouTube EDU. "Banyak sekolah yang memblokir akses ke YouTube.

Untuk mengatasi masalah ini, kami telah mengembangkan YouTube for School. Mereka bisa mengakses ratusan ribu video pendidikan di YouTube for School yang dapat membantu menjelaskan bagaimana proses fotosintesis, atau menunjukkan seperti apa kehidupan di zaman Yunani kuno," kata Brian Truong, manajer produk YouTube, dalam sebuah posting di blog. Di YouTube Edu, guru dapat memilih ribuan video hasil kerja sama YouTube dengan 600 mitra penyedia video pendidikan.

Video yang ditawarkan meliputi pelajaran singkat dari guru-guru di seluruh dunia, kursus dari universitas terkemuka, alat profesional untuk pendidik, dan konten inspiratif dari pemikir-pemikir dunia. Selain itu, YouTube juga menyediakan layanan YouTube for Teachers. Di sini, guru dapat membuat kelas sendiri sesuai mata pelajaran dan tingkat pendidikan yang akan diajarkan.


SUMBER
Continue reading →
Selasa, 13 Desember 2011

Studi ke Inggris? Perhatikan Ini...

0 komentar

Setiap negara memiliki kebijakan tentang pendidikan yang umumnya sangat berbeda. Tak terkecuali Inggris, sebuah negara yang kaya akan budaya, yang menjadikannya salah satu negara terfavorit tujuan pelajar internasional untuk melanjutkan studi, termasuk para pelajar dari Indonesia.

Lalu, bagaimanakah cara untuk melanjutkan studi di Inggris?

Sama seperti negara-negara lain, hal utama yang harus diperhatikan ketika ingin melanjutkan studi di luar negeri adalah menguasai bahasa negara yang dituju dan yakin dengan program studi yang akan kita pilih. Namun, melanjutkan studi di Inggris menjadi sedikit lebih rumit untuk para pelajar setingkat SMA, khususnya pelajar yang sekolahnya tidak membuka kelas internasional.

"Akses untuk masuk ke program studi di Inggris dari S-1 ke S-2 itu tidak masalah karena bisa langsung ke universitas. Tapi, untuk pelajar SMA yang ingin ke S-1 itu ada beberapa pertimbangan," ungkap UK Education Manager, British Council, Andrias Soesilo, dalam sebuah seminar bertajuk "UK Higher Education" yang digelar Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia bersama British Council pada "The Best of UK Festival", di Epicentrum Walk, Rasuna Said, Jakarta, Jumat (9/12/2011).

Ia menjelaskan untuk pelajar lulusan setingkat SMA yang di sekolahnya tidak terdapat kelas internasional harus mengambil program foundation selama 9-12 bulan. Dalam program tersebut akan diajarkan beberapa komponen, seperti menulis laporan, dan kemahiran berbahasa Inggris.

"Tentu saja itu harus, karena nantinya para pelajar akan sering melakukan presentasi," ujarnya.

Sementara, untuk pelajar lain yang telah mengikuti kelas internasional di sekolahnya juga harus mengikuti program IB Diploma atau GCE A-Level selama sekitar dua tahun. Dengan program tersebut, para pelajar dimungkinkan untuk memilih lima institusi yang menjadi pilihannya.

"A-Level itu disesuaikan dengan program studi yang akan diambil. Memang menyita waktu, tetapi bisa mengatasi kebingungan karena pelajar dapat memilih lima institusi berbeda. Untuk mengatasi kegagalan, sebaiknya jangan memilih institusi favorit semua," ujarnya.

Sama halnya dengan program studi, tiap-tiap institusi juga memiliki standar yang berbeda. Akan tetapi, secara umum, terang Andrias, program studi bisnis, hukum, dan kedokteran memiliki kompetisi yang lebih ketat. Itu terjadi, menurut dia, karena ketersediaan kelas pada program studi tersebut sangat terbatas.

Program studi bisnis si setiap kelasnya sekitar 30 sampai 40 pelajar, program studi hukum sekitar 15 sampai 20, bahkan untuk universitas favorit, program studi hukum hanya menampung 10 pelajar di setiap kelasnya. Adapun untuk program studi kedokteran jumlahnya lebih sedikit, umumnya hanya 5 pelajar di setiap kelasnya.

"Itu pun nilai A-Levelnya harus A atau B semua, tergantung institusinya. Dan kemahiran bahasa Inggris tentunya menjadi mutlak," ungkap Andrias.

SUMBER
Continue reading →
Jumat, 25 November 2011

Hari Guru Juga Momentum untuk Introspeksi

0 komentar

Menjadi guru adalah cita-cita masa kecil Ahmad Yani (39). Cita-cita yang terus dipupuknya dan diwujudkan bersama perjalanan waktu. Yani telah mengabdikan diri selama 14 tahun sebagai guru Fisika di SMAN 8 Jakarta.

Ia mengungkapkan, keputusannya memilih profesi guru sebagai jalan hidup, muncul begitu saja. Alasan memilih profesi ini sangat sederhana, karena ia pernah menjadi murid dari seorang guru.

Yani mengakui, sosok para guru yang membimbing dan menempanya di bangku sekolah memberikan banyak inspirasi pada kehidupannya. Saat di bangku sekolah, ia sangat menikmati waktu belajar yang dilaluinya. Menurutnya, para guru yang membimbing memberikan ketauladanan untuk menjaga kesederhanaan dan menjadi teladan.

"Prosesnya, dari melihat kehidupan guru-guru saya, karena kedua orangtua saya bukan guru. Di keluarga besar ada yang menjadi guru, tetapi hanya sebatas guru mengaji," katanya, Rabu (23/11/2011), di SMAN 8, Jakarta.

Proses keguruannya dimulai dengan menempuh program studi Keguruan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Lalu, pria yang akrab disapa Pak Acil ini melanjutkan S-2-nya di Universitas Indonesia dengan program studi Material Sains.

Rasa cintanya pada profesi guru membuatnya rela menempuh jarak puluhan kilometer dari Cilangkap menuju sekolahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Setiap pagi, bahkan sebelum matahari benar-benar menampakkan sinarnya.

Pada tahun 2010 lalu, ia menempati posisi ketiga guru berprestasi se-Jakarta Selatan, setelah melewati serangkaian tes akademik, wawancara, psikotes, dan presentasi.

Di luar jam mengajar, pria kelahiran Pekalongan ini juga tak segan meladeni para siswa dan siswinya yang ingin bertanya, berdiskusi tentang mata pelajaran yang diajarnya. Karena dikenal ramah dan memiliki cara penyampaian materi pelajaran yang mudah dicerna, pada 2004 lalu, ia terpilih menjadi guru favorit pilihan siswa-siswi SMAN 8, Jakarta.

"Saya senang cara siswa menghargai saya. Bagaimana mereka saling mendahulukan untuk mendapat kursi di depan waktu jam pelajaran saya," ungkapnya.

Menurutnya, melalui momentum Hari Guru Nasional 2011, ia mengajak seluruh guru untuk melakukan introspeksi, tentang sejauh mana kebaikan yang telah diberikan kepada para muridnya.

Baginya, mengajar adalah ibadah. Maka, ia bertekad untuk terus memberikan yang terbaik untuk siswa-siswinya. Menurutnya, para guru juga harus siap untuk berusaha lebih baik setiap harinya dan meningkatkan kebanggaan terhadap profesi keguruannya.

"Rasa senang datang ketika murid kita berhasil menjadi orang yang berguna. Para guru harus sadar, apa yang dilakukannya adalah sebuah tindakan yang terpuji. Biarkan kebaikan itu lahir dan bersemayam dalam diri," kata Yani.

SUMBER
Continue reading →

Siswa SD "Kuliah" di UI

0 komentar

Universitas Indonesia (UI) dan DAAD – Jerman bekerja sama menyelenggarakan program Kinderuniversitaet (children university) bagi para siswa Sekolah Dasar (SD) di Jakarta dan Depok, untuk dapat 'kuliah' di kampus UI. Kegiatan ini diikuti oleh 16 siswa-siswi sekolah dasar dari 10 SD di antaranya SD Santa Ursula, High Scope, dan Nurul Fikri.

Pada 16-18 November, para siswa berkuliah selama empat jam setiap hari. Kepala Deputi Sekretariat Pimpinan UI Devie Rahmawati mengatakan, program siswa SD ke kampus ini merupakan program kali pertama yang ada di Indonesia.

“Tema untuk para siswa SD selama tiga hari kuliah ialah jurnalistik untuk anak,” paparnya kepada wartawan, Kamis (17/11/2011).

Para pengajar dalam kampus cilik ini adalah dosen dan alumni UI. Mereka akan memberi kuliah kepada para siswa SD kelas lima tersebut. Selain mengikuti perkuliahan di kelas, para siswa SD diminta “turun ke lapangan” untuk melakukan reportase.

“Di antaranya reportase penyelenggaraan SEA Games di UI, aktivitas bersepeda warga kampus, serta budaya membaca dan ke perpustakaan warga kampus,” jelasnya.

Agar para siswa memperoleh pengetahuan yang komprehensif, UI dan DAAD juga mengundang para jurnalis dari empat dunia media yaitu televisi, radio, cetak, dan online. Para wartawan pun juga ikut menjadi dosen bagi para calon jurnalis cilik ini.

“Mereka diajarkan cara menulis yang baik dan menarik, menulis berita, profil, dan feature. Nantinya para pengajar akan menggunakan metode pengajaran yang bervariasi, selain tutorial, diskusi kelompok, kuis dan juga presentasi. Di hari terakhir, para siswa SD tersebut akan mempresentasikan hasil kuliah dan liputan mereka di hadapan para dosen dan pimpinan UI,” imbuhnya.

SUMBER
Continue reading →