Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 17 Desember 2011

Mobil Pribadi Harus Pertamax, Sudah Siapkah?

0 komentar

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengingatkan kesiapan pemerintah terkait rencana membatasi kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi dengan cara melarang kendaraan pribadi menggunakan BBM premium per 1 April 2012.

"Menurut saya ada rencana membatasi kuota BBM tahun depan ya boleh-boleh saja," ucap Fabby ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (18/12/2011).

Tetapi, ia memberi catatan, rencana pengalihan ke penggunaan pertamax harus dijelaskan secara detail oleh pemerintah. Supaya kebijakannya bisa mencapai hasil yang optimum. Menurut catatan Fabby, pompa bensin yang menyediakan pertamax sebenarnya tidak cukup. "Di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, itu nggak ada yang jual pertamax di situ," sebutnya.

Catatan kedua, terang Fabby, efek kelangkaan bisa terjadi seiring dengan kebijakan pembatasan ini. Dengan adanya kelangkaan maka harga BBM pun bisa naik, baik itu premium maupun pertamax.

Jangan sampai, lanjut dia, upaya pembatasan BBM bersubsidi ini justru membatasi volume BBM di masyarakat. "Saya pernah ke Kota Lampung baru-baru ini. Itu siangan dikit, BBM sudah nggak ada," ujar Fabby.

"Kuota BBM bersubsidi dibatasi boleh, tapi jangan batasi (volume) BBM-nya," tegas dia. Jadi, pemerintah harus mengkaji seperti apa opsi pembatasan BBM bersubsidi yang sesuai.

Menurut Fabby, opsi yang paling tepat untuk memecahkan masalah BBM Indonesia saat ini adalah dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ia menerangkan, pemerintah sebenarnya sudah punya rencana penurunan kuota BBM bersubsidi untuk tahun 2010-2014.

Selama rentang waktu itu, pemerintah bisa saja menaikkan harga BBM bersubsidi secara bertahap dan menyesuaikan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. "Setiap bulan harga BBM bersubsidi disesuaikan dengan harga minyak dunia dengan kenaikan sebesar ini dalam satu tahun," terang dia.

Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi ini tidak perlu berlaku bagi angkutan umum. Karena pengeluaran masyakarat untuk angkutan umum cukup besar. Caranya, angkutan umum bisa mengisi bahan bakar di pompa bensin tertentu.

Terhadap kenaikan biaya operasional angkutan umum, seperti kenaikan harga suku cadang karena inflasi, pemerintah bisa bekerja sama dengan Organda (Organisasi Pengusaha Angkutan Jalan Raya) untuk mengatasinya. "Pemerintah pun harus bisa memastikan harga beras, minyak goreng, barang-barang kebutuhan pokok juga tidak naik (seiring dengan kenaikan harga BBM," tuturnya.

Dengan cara bertahap dan jelas, pelaku usaha pun bisa memperhitungkan risiko bisnisnya seiring dengan naiknya angka inflasi. Dan, masyarakat pun bisa siap menyesuaikan. Dana subsidi BBM bersubsidi pun, terang dia, bisa digunakan ke hal lain yang lebih berguna, misalnya, pembangunan infrastruktur, membantu masyarakat miskin, dan lainnya.



SUMBER
Continue reading →
Kamis, 15 Desember 2011

Perang Irak Berakhir Hari Ini

0 komentar

Perang Irak dinyatakan berakhir hari ini, Kamis (15/12/2011), ditandai dengan pernyataan penutupan misi militer pasukan Amerika Serikat di Irak oleh Menteri Pertahanan AS Leon Panetta. Penutupan misi ini dua minggu lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Panetta sudah berada di Baghdad, Irak, dalam perjalanan yang dirahasiakan sebelumnya untuk menghadiri upacara penutupan misi militer ini.

Panetta akan menjadi tamu kehormatan dalam sebuah upacara sederhana di Baghdad. Setelah pidato para pejabat, bendera pasukan AS di Irak akan dilipat dan misi militer AS di Irak dinyatakan ditutup, setelah berlangsung delapan tahun, delapan bulan, dan 25 hari.

Komandan terakhir pasukan AS di Irak, Jenderal Lloyd J Austin III kemudian akan langsung berangkat ke bandara dan terbang meninggalkan Irak bersama para pembantu terdekatnya. Setelah itu, hanya akan ada beberapa tentara AS, yang menjaga upacara tersebut, yang masih berada di Irak, dan akan segera menyusul pulang.

Perjanjian keamanan antara pemerintah AS dan Irak yang ditandatangani 2008 sebenarnya menyatakan batas waktu penarikan pasukan AS dari Irak adalah 31 Desember 2011. Namun, para komandan lapangan pasukan AS memutuskan tak ada gunanya mempertahankan pasukan di Irak sepanjang liburan Natal tahun ini, setelah negosiasi untuk mengundurkan batas waktu penarikan pasukan itu gagal.

Tanggal upacara penutupan misi militer ini sengaja dirahasiakan selama berminggu-minggu, untuk menjaga agar jangan sampai pihak pemberontak dan militan di Irak merencanakan serangan.

Perang Irak, yang dilancarkan Presiden AS George W Bush pada 2003, telah merenggut nyawa 4.487 prajurit AS, lebih dari 100.000 warga Irak, dan menelan biaya lebih dari 800 miliar dollar AS (lebih dari Rp 7,3 kuadriliun) untuk membayar ongkos perang dan rekonstruksi.



SUMBER
Continue reading →